Arti & Makna Lambang PSHT :
1. Segi empat panjang
- Bermakna Perisai.

2. Dasar Hitam
- Bermakna kekal dan abadi.

3. Hati putih bertepi merah
- Bermakna cinta kasih ada batasnya.

4. Merah melingkari hati putih
- Bermakna berani mengatakan yang ada dihati/kata hati

5. Sinar
- Bermakna jalannya hukum alam/hukum kelimpahan
6. Bunga Terate
- Bermakna kepribadian yang luhur

7. Bunga terate mekar, setengah mekar dan kuncup.
- Bermakna dalam bersaudara tidak membeda-bedakan latar belakang

8. Senjata silat
- Bermakna pencak silat sebagai benteng Persaudaraan.

9. Garis putih tegak lurus ditengah-tengah merah
- Bermakna berani karena benar, takut karena salah

10. Persaudaraan Setia Hati Terate
- Bermakna mengutamakan hubungan antar sesama yang tumbuh dari hati yang tulus, ikhlas, dan bersih.
- Apa yang dikatakan keluar dari hati yang tulus.
- Kepribadian yang luhur.

11. Hati putih bertepi merah terletak ditengah-tengah lambang
- Bermakna netral


Falsafah Persaudaraan Setia Hati Terate itu ternyata sampai sekarang tetap bergaung dan berhasil melambungkan PSHT sebagai sebuah organisasi yang berpangkal pada "persaudaraan" yang kekal dan abadi.

Adalah Ki Hadjar Hardjo Oetomo, lelaki kelahiran Madiun pada tahun 1890. Karena ketekunannya mengabdi pada gurunya, yakni Ki Ngabehi Soerodiwiryo, terakhir ia pun mendapatkan kasih berlebih dan berhasil menguasai hampir seluruh ilmu sang guru hingga ia berhak menyandang predikat pendekar tingkat III dalam tataran ilmu Setia Hati (SH). Itu terjadi di desa Winongo saat bangsa Belanda mencengkeramkan kuku jajahannya di Indonesia.

Sebagai seorang pendekar, Ki Hadjar Hardjo Oetomo pun berkeinginan luhur untuk mendarmakan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain. Untuk kebaikan sesama. Untuk keselamatan sesama. Untuk keselamatan dunia. Tapi jalan yang dirintis ternyata tidak semulus harapannya. Jalan itu berkelok penuh dengan aral rintangan. Terlebih saat itu jaman penjajahan. Ya, sampai Ki Hadjar sendiri terpaksa harus magang menjadi guru pada sekolah dasar di benteng Madiun, sesuai beliau menamatkan bangku sekolahnya. Tidak betah menjadi guru, Ki Hadjar beralih profesi sebagai Leerling Reambate di SS (PJKA/Kereta Api Indonesia saat ini - red) Bondowoso, Panarukan, dan Tapen.

Memasuki tahun 1906 terdorong oleh semangat pemberontakannya terhadap Negara Belanda - karena atasan beliau saat itu banyak yang asli Belanda -, Ki Hadjar keluar lagi dan melamar jadi mantri di pasar Spoor Madiun. Empat bulan berikutnya ia ditempatkan di Mlilir dan berhasil diangkat menjadi Ajund Opsioner pasar Mlilir, Dolopo, Uteran dan Pagotan.

Tapi lagi-lagi Ki Hadjar didera oleh semangat berontakannya. Menginjak tahun 1916 ia beralih profesi lagi dan bekerja di Pabrik gula Rejo Agung Madiun. Disinipun Ki Hadjar hanya betah untuk sementara waktu. Tahun 1917 ia keluar lagi dan bekerja di rumah gadai, hingga beliau bertemu dengan seorang tetua dari Tuban yang kemudian memberi pekerjaan kepadanya di stasion Madiun sebagai pekerja harian.

Dalam catatan acak yang berhasil dihimpun, di tempat barunya ini Ki Hadjar berhasil mendirikan perkumpulan "Harta Jaya" semacam perkumpulan koperasi guna melindungi kaumnya dari tindasan lintah darat. Tidak lama kemudian ketika VSTP (Persatuan Pegawai Kereta Api) lahir, nasib membawanya ke arah keberuntungan dan beliau diangkat menjadi Hoof Komisaris Madiun.

Senada dengan kedudukan yang disandangnya, kehidupannya pun bertambah membaik. Waktunya tidak sesempit seperti dulu-dulu lagi, saat beliau belum mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Dalam kesenggangan waktu yang dimiliki, Ki Hadjar berusaha menambah ilmunya dan nyantrik pada Ki Ngabehi Soerodiwiryo.

Data yang cukup bisa dipertanggungjawabkan menyebutkan dalam tahun-tahun inilah Setia Hati (SH) mulai disebut-sebut untuk mengganti nama dari sebuah perkumpulan silat yang semula bernama "Djojo Gendilo Cipto Mulyo".

Masuk Sarikat Islam.

Memasuki tahun 1922, jiwa pemberontakan Ki Hadjar membara lagi dan beliau bergabung dengan Sarikat Islam (SI), untuk bersama-sama mengusir negara penjajah, malah beliau sendiri sempat ditunjuk sebagai pengurus. Sedangkan di waktu senggang, ia tetap mendarmakan ilmunya dan berhasil mendirikan perguruan silat yang diberi nama SH Pencak Spor Club. Tepatnya di desa Pilangbangau - Kodya Madiun Jawa Timur, kendati tidak berjalan lama karena tercium Belanda dan dibubarkan.

Namun demikian semangat Ki Hadjar bukannya nglokro (melemah), tapi malah semakin berkobar-kobar. Kebenciannya kepada negara penjajah kian hari kian bertambah. Tipu muslihatpun dijalankan. Untuk mengelabuhi Belanda, SH Pencak Sport Club yang dibubarkan Belanda, diam-diam dirintis kembali dengan siasat menghilangkan kata "Pencak" hingga tinggal "SH Sport Club". Rupanya nasib baik berpihak kepada Ki Hadjar. Muslihat yang dijalankan berhasil, terbukti Belanda membiarkan kegiatannya itu berjalan sampai beliau berhasil melahirkan murid pertamanya yakni, Idris dari Dandang Jati Loceret Nganjuk, lalu Mujini, Jayapana dan masih banyak lagi yang tersebar sampai Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo dan Yogyakarta.

Ditangkap Belanda.

Demikianlah, hingga bertambah hari, bulan dan tahun, murid-murid Ki Hadjar pun kian bertambah. Kesempatan ini digunakan oleh Ki Hadjar guna memperkokoh perlawanannya dalam menentang penjajah Belanda. Sayang, pada tahun 1925 Belanda mencium jejaknya dan Ki Hadjar Hardjo Oetomo ditangkap lalu dimasukkan dalam penjara Madiun.

Pupuskah semangat beliau ? Ternyata tidak. Bahkan semakin menggelegak. Dengan diam-diam beliau berusaha membujuk rekan senasib yang ditahan di penjara untuk mengadakan pemberontakan lagi. Sayangnya sebelum berhasil, lagi-lagi Belanda mencium gelagatnya. Untuk tindakan pengamanan, Ki Hadjar pun dipindah ke penjara Cipinang dan seterusnya dipindah di penjara Padang Panjang Sumatera. Ki Hadjar baru bisa menghirup udara kebebasan setelah lima tahun mendekam di penjara dan kembali lagi ke kampung halamannya, yakni Pilangbangau, Madiun.

Selang beberapa bulan, setelah beliau menghirup udara kebebasan dan kembali ke kampung halaman, kegiatan yang sempat macet, mulai digalakan lagi. Dengan tertatih beliau terus memacu semangat dan mengembangkan sayapnya. Memasuki tahun 1942 bertepatan dengan datangnya Jepang ke Indonesia SH Pemuda Sport Club diganti nama menjadi "SH Terate". Konon nama ini diambil setelah Ki Hadjar mempertimbangkan inisiatif dari salah seorang muridnya Soeratno Soerengpati. Beliau merupakan salah seorang tokoh Indonesia Muda.

Selang enam tahun kemudian yaitu tahun 1948 SH Terate mulai berkembang merambah ke segenap penjuru. Ajaran SH Terate pun mulai dikenal oleh masyarakat luas. Dan jaman kesengsaraanpun sudah berganti. Proklamasi kemerdekaan RI yang dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta dalam tempo singkat telah membawa perubahan besar dalam segala aspek kehidupan. Termasuk juga didalamnya, kebebasan untuk bertindak dan berpendapat. Atas prakarsa Soetomo Mangku Negoro, Darsono, serta saudara seperguruan lainnya diadakan konferensi di Pilangbangau (di rumah Alm Ki Hadjar Hardjo Oetomo). Dari konferensi itu lahirlah ide-ide yang cukup bagus, yakni SH Terate yang semenjak berdirinya berstatus "Perguruan Pencak Silat" dirubah menjadi organisasi "Persaudaraan Setia Hati Terate". Selanjutnya Soetomo Mangkudjajo diangkat menjadi ketuanya dan Darsono menjadi wakil ketua.

Tahun 1950, karena Soetomo Mangkudjojo pindah ke Surabaya, maka ketuanya diambil alih oleh Irsad. Pada tahun ini pula Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah seorang tokoh pendiri PSHT, mendapatkan pengakuan dari pemerintah Pusat dan ditetapkan sebagai "Pahlawan Perintis Kemerdekaan" atas jasa-jasa beliau dalam perjuangan menentang penjajah Belanda.

Ki Ngabei Ageng Soerodiwirdjo nama kecilnya adalah Muhamad Masdan, yang lahir pada tahun 1876 di Surabaya putra sulung Ki Ngabei Soeromihardjo (mantri cacar di ngimbang kab: jombang Ki ngabei Soeromihardjo adalah saudara sepupu RAA Soeronegoro (bupati Kediri pada saat itu). Ki Ageng soerodiwirdjo mempunyai garis keterunan batoro katong di Ponorogo, beliau kawin dengan ibu sarijati umur 29 tahun di surabaya dari perkawinan itu dianugrahi 3 anak laki-2 dan 2 anak perempuan namun semuanya meninggal dunia sewaktu masih kecil.

Pada usia 14 tahun (th 1890) beliau lulus SR sekarang SD kemudian diambil putra oleh pamanya (wedono di wonokromo) dan tahun 1891 yaitu tepat berusia 15 tahun ikut seorang kontrolir belanda di pekerjakan sebagai juru tulis tetapi harus magang dahulu (sekarang capeg). Pada usia yang relatif masih muda Ki Ageng Soerodiwirdjo mengaji di pondok pesantren tibu ireng jombang, dan disini lah beliau belajar pencak silat pada tahun 1892 pindah ke bandung tepatnya di parahyangan di daerah ini beliau berksempatan menambah kepandaian ilmu pencak silat. Ki Ageng Soerodiwirdjo adalah seorang yang berbakat, berkemauan keras dan dapat berfikir cepat serta dapat menghimpun bermacam-macam gerak langkah permainan. Pencak silat yang di ikuti antar lain:
* Cimande
* Cikalong
* Cibaduyut
* Ciampea
* Sumedangan

Tahun 1893 beliau pindah ke jakarta, di kota betawi ini hanya satu tahun tetapi dapat mempergunakan waktunya untuk menambah pengetahuan dalam belajar pencak silat yaitu:
* Betawian
* Kwitangan
* Monyetan
* Toya

Pada tahun 1894 Ki Ageng Soerodiwirdjo pindah ke bengkulu karena pada saat itu orang yang di ikutinya (orang belanda) pindah kesana.di bengkulu permainanya sama dengan di jawa barat, enam bulan kemudian pindah ke padang. Di kedua daerah ini Ki Ageng Soerodiwirdjo juga memperdalam dan menambah pengetahuannya tentang dunia pencak silat. Permainan yang diperolehnya antara lain : minangkabau
* Permainan padang Pariaman
* Permainan padang Sidempoan
* Permainan padang Panjang
* Permainan padang Pesur / padang baru
* Permainan padang sikante
* Permainan padang alai
* Permainan padang partaikan

Permainan yang di dapat dari bukit tinggi yakni :
* Permainan Orang lawah
* Permainan lintang
* Permainan solok
* Permainan singkarak
* Permainan sipei
* Permainan paya punggung
* Permainan katak gadang
* Permainan air bangis
* Permainan tariakan

Dari daerah tersebut salah satu gurunya adalah Datuk Rajo Batuah. Beliau disamping mengajarkan ilmu kerohanian. Dimana ilmu kerohanian ini diberikan kepada murid-murid beliau di tingkat II.
Pada tahun 1898 beliau melanjutkan perantuanya ke banda aceh, di tempat ini Ki Ageng Soerodiwirdjo berguru kepada beberapa guru pencak silat, diantarnya :
* Tengku Achamd mulia Ibrahim
* Gusti kenongo mangga tengah
* Cik bedoyo

Dari sini diperoleh pelajaran – pelajaran, yakni:
* Permainan aceh pantai
* Permainan kucingan
* Permainan bengai lancam
* Permainan simpangan
* Permainan turutung

Pada tahun 1902 Ki Ageng Soerodiwirdjo kembali ke Surabaya dan bekerja sebagai anggota polisi dengan pangkat mayor polisi. Tahun 1903 di daerah tambak Gringsing untuk pertama kali Ki Ageng Soerodiwirdjo mendirikan perkumpulan mula-mula di beri nama ‘SEDULUR TUNGGAL KECER” dan permainan pencak silatnya bernama “ JOYO GENDELO” .

Pada tahun 1917 nama tersebut berubah, dan berdirilah pencak silat PERSAUDARAAN SETIA HATI, (SH) yang berpusat di madiun tujuan perkumpulan tersebut diantaranya, agar para anggota (warga) nya mempunyai rasa Persaudaraan dan kepribadian Nasional yang kuat karena pada saat itu Indonesia sedang di jajah oleh bangsa belanda. Ki Ageng Soerodiwirdjo wafat pada hari jum`at legi tanggal 10 nopember 1944 dan di makamkan di makam Winongo madiun dalam usia enam puluh delapan tahun (68). 
Jiwa patriotisme yang tinggi ditunjukkan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, salah seorang Saudara Tertua Setia Hati, dengan bantuan teman-temannya dari Pilang Bango, Madiun dengan berani menghadang kereta api yang lewat membawa tentara Belanda atau mengangkut perbekalan militer. Penghadangan, pelemparan, dan perusakkan yang terjadi berulang-ulang sampai akhirnya ia ditangkap PID Belanda dan mendapat hukuman kurungan di penjara Cipinang dan dipindahkan ke Padang, Sumatera Barat. Setelah dibebaskan, Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang telah mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club yang kemudian mengaktifkan kembali perguruannya sampai akhirnya berkembang dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate.

Persaudaraan Setia Hati Terate dalam perkembangannya dibesarkan oleh RM Imam Koesoepangat murid dari Mohammad Irsyad kadhang (saudara) Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC) yang merupakan murid dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo.

Sebelum menjadi kadhang SH dan mendirikan SH PSC, Ki Hadjar Hardjo Oetomo magang sebagai guru di SD Banteng Madiun. Tidak betah menjadi guru, bekerja di Leerling Reambate di SS (PJKA) Bondowoso, Panarukan dan Tapen. Tahun 1906 keluar dari PJKA dan bekerja menjadi Mantri Pasar Spoor Madiun di Mlilir dengan jabatan terakhir sebagai Ajudan Opsioner Pasar Mlilir, Dolopo, Uberan dan Pagotan (wilayah selatan Madiun). Pada tahun 1916 bekerja di pabrik gula Redjo Agung Madiun. Tahun 1917 masuk menjadi saudara SH dan dikecer langsung oleh Ki Ngabei Soerodiwirjo, pendiri Persaudaran Setia Hati. Pada tahun ini bekerja di stasiun kereta api Madiun hingga menjabat Hoof Komisaris. Tahun 1922 bergabung dengan Sarekat Islam dan mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club di Desa Pilangbango, Madiun, yang kemudian berkembang sampai ke daerah Nganjuk, Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo, dan Yogyakarta.

Tahun 1925, ditangkap oleh Pemerintah Belanda dan dipenjara di Cipinang, kemudian dipindahkan ke Padang, Sumatra Barat selama 15 tahun. SH PSC dibubarkan Belanda karena terdapat nama "pencak". Setelah pulang dari masa tahanan mengaktifkan kembali SH PSC dan untuk menyesuaikan keadaan, kata "pencak" pada SH PSC menjadi "pemuda". Kata "pemuda" semata-mata hanya untuk mengelabui Belanda agar tidak dibubarkan. Bertahan sampai tahun 1942 bersamaan dengan datangnya Jepang ke Indonesia.

Tahun 1942, atas usul saudara SH PSC Soeratno Soerengpati tokoh pergerakan Indonesia Muda, nama SH Pemuda Sport Club diubah menjadi Setia Hati Terate. Pada waktu itu SH Terate bersifat perguruan tanpa organisasi.

Tahun 1948, atas prakarsa Soetomo Mengkoedjojo, Darsono,dan lain-lain mengadakan konferensi di rumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo di desa Pilangbango, Madiun. Hasil konferensi menetapkan Setia Hati Terate yang dulunya bersifat perguruan diubah menjadi organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dengan diketuai oleh Oetomo Mangkoewidjojo dengan wakilnya Darsono. Kemudian secara berturut-turut:

· Tahun 1950, Ketua Pusat oleh Mohammad Irsyad.
· Tahun 1974, Ketua Pusat oleh RM Imam Koesoepangat.
· Tahun 1977-1984, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Badini.
· Tahun 1985, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Tarmadji Boedi Harsono.
· Tahun 1988, Ketua Dewan Pusat RM Imam Koesoepangat meninggal dunia dan PSHT dipimpin oleh Ketua Umum Tarmadji Boedi Hardjono sampai sekarang.

Untuk menjadi saudara pada Persaudaraan Setia Hati "Terate" ini, sebelumnya seseorang itu terlebih dahulu harus mengikuti pencak silat dasar yang dimulai dari sabuk hitam, merah muda, hijau dan putih kecil. Pada tahap ini seseorang tersebut disebut sebagai siswa atau calon saudara.

Selama dalam proses latihan pencak silat, seorang pelatih/warga (saudara SH) juga memberikan pelajaran dasar ke-SH-an secara umum kepada para siswa.

Setelah menamatkan pencak silat dasar tersebut, seseorang yang dianggap sebagai warga atau saudara SH adalah apabila ia telah melakukan pengesahan yang dikecer oleh Dewan Pengesahan. Dewan pengesahan ini termasuk saudara SH yang "terbaik dari yang terbaik" yang dipilih melalui musyawarah saudara-saudara SH. Proses kecer tersebut berlangsung pada bulan Syura. Adapun sarat yang harus disediakan dalam pengeceran antara lain: Ayam jago, mori, pisang, sirih, dan lain sebagainya sarat-sarat yang telah ditentukan.

Dalam proses pengeceran ini, kandidat diberi pengisian dan gemblengan jasmani dan rohani dan ilmu ke-SH-an serta petuah-petuah, petunjuk-petunjuk secara mendalam dan luas. Saudara SH yang baru disahkan tersebut, dalam tingkatan ilmu disebut sebagai saudara tingkat I (erste trap). Pada Persaudaraan Setia Hati Terate juga dibagi dalam tiga jenis tingkatan saudara yaitu saudara SH Tingkat I (ester trap), Tingkat II (twede trap), tingkat III (derde trap).

Pada Persaudaraan Setia Hati Terate diajarkan 36 jurus pencak silat yang merupakan warisan dari Ki Ngabei Soerodiwirjo di erste trap serta pelajaran ilmu ke-SH-an yang dapat diperoleh pada tingkatan twede trap dan derde trap. Jurus-jurus tersebut merupakan ramuan dari beberapa aliran pencak silat yang berada di nusantara, di antaranya dari Jawa Barat, Betawi (Jakarta), dan Minangkabau.

Khadang SH Terate tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan di beberapa negara seperti Belanda, Perancis, Belgia, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam. Secara administratif mulai dirintis pencatatan jumlah saudara pada tahun 1986. Sehingga jumlah saudara mulai tahun 1986 - 1999 sebanyak 108.267
Read More >>

Pendiri PSHT ialah KI HADJAR HARDJO OETOMO,lelaki kelahiran madiun pada tahun 1890.karena ketekunannya mengabdi pada gurunya yakni KI NGABEHI SOERO DIWIRYO,terakhir ia pun mndapatkan kasih berlebih dan berhasil menguasai hampir seluruh ilmu sang guru hingga ia berhak menyandang predikat pendekar Tingkat III dalam tataran ilmu Setia hati (SH).
Itu terjadi pada desa winongso saat bangsa belanda mencengkramkan kuku jajahannya pada indonesia.

Sebagai Seorang pendekar KI HADJAR HARDJO OETOMO pun berkeinginan luhur untuk mendermakan ilmu yg pada milikinya kepada Orang lain untuk kebaikan sesama untuk Keselamatan sesama ,untuk keselamatan dunia.tapi jalan yg pada rintis ternyata tidak semulus harapannya.jalan itu berkelok penuh dengan aral rintangan terlebih Saat itu jaman penjajahan.ya sampai KI HADJAR sendiri terpaksa harus magang menjadi Guru pada sekolah dasar pada benteng madiun Sesuai beliau menamatkan bangku sekolahnya.tidak betah menjadi guru KI HADJAR beralih profesi sebagai leerling reambate pada SS (PJKA/ kereta api indonesia saat ini -red) Bondowoso,Panarukan,dan Tapen.

Sebagai seorang pendekar, Ki Hadjar Hardjo Oetomo pun berkeinginan luhur untuk mendarmakan ilmu yg dimilikinya kepada orang lain. Untuk kebaikan sesama. Untuk keselamatan sesama. Untuk keselamatan dunia. Tapi jalan yg dirintis ternyata tidak semulus harapannya. Jalan itu berkelok penuh dengan aral rintangan. Terlebih saat itu jaman penjajahan. Ya, sampai Ki Hadjar sendiri terpaksa harus magang menjadi guru pada sekolah dasar pada benteng Madiun, sesuai beliau menamatkan bangku sekolahnya. Tidak betah menjadi guru, Ki Hadjar beralih profesi sebagai Leerling Reambate pada SS (PJKA/Kereta Api Indonesia saat ini - red) Bondowoso, Panarukan, dan Tapen.

Memasuki tahun 1906 terdorong oleh semangat pemberontakannya terhadap Negara Belanda - karena atasan beliau saat itu banyak yg asli Belanda -, Ki Hadjar keluar lagi dan melamar jadi mantri pada pasar Spoor Madiun. Empat bulan berikutnya ia ditempatkan pada Mlilir dan berhasil diangkat menjadi Ajund Opsioner pasar Mlilir, Dolopo, Uteran dan Pagotan.

Tapi lagi-lagi Ki Hadjar didera oleh semangat berontakannya. Memasuki tahun 1916 ia beralih profesi lagi dan bekerja pada Pabrik gula Rejo Agung Madiun. Disinipun Ki Hadjar hanya betah untuk sementara waktu. Tahun 1917 ia keluar lagi dan bekerja pada rumah gadai, hingga beliau bertemu dengan seorang tetua dari Tuban yg kemudian memberi pekerjaan kepadanya pada stasion Madiun sebagai pekerja harian.

Dalam catatan acak yg berhasil dihimpun, pada tempat barunya ini Ki Hadjar berhasil mendirikan perkumpulan "Harta Jaya" semacam perkumpulan koperasi guna melindungi kaumnya dari tindasan lintah darat. Tidak lama kemudian ketika VSTP (Persatuan Pegawai Kereta Api) lahir, nasib membawanya ke arah keberuntungan dan beliau diangkat menjadi Hoof Komisaris Madiun.

Senada dengan kedudukan yg disandangnya, kehidupannya pun bertambah membaik. Waktunya tidak sesempit seperti dulu-dulu lagi, saat beliau belum mendapatkan kehidupan yg lebih layak. Dalam kesenggangan waktu yg dimiliki, Ki Hadjar berusaha menambah ilmunya dan nyantrik pada Ki Ngabehi Soerodiwiryo.

Data yg cukup bisa dipertanggungjawabkan menyebutkan dalam tahun-tahun inilah Setia Hati (SH) mulai disebut-sebut untuk mengganti nama dari sebuah perkumpulan silat yg semula bernama "Djojo Gendilo Cipto Mulyo".
Read More >>
=SH TERATE DAN SH WINONGO=-
“Setia-Hati” berdiri tahun 1903 oleh Khi Ngabehi Suro Diwiryo.
Akar permasalaha pemicu pertentangan kedua kubu SHT dan SHW adl perbedaan ideologi antara Ki Ngabehi Suro Diwiryo dgn Hajar Hardjo Oetomo(murid eyang Suro).
MENURUT PANDANGAN:
1.Ki Ngabehi Suro Diwiryo
SH bkn tempat wadah perjuangan bangsa untuk pencapaian kmerdekaan,ttpi perkumpulan pencak silat &tdk mmbdakn SARA.
2.Hardjo Oetomo:
-SH adl sarana menggalang persatuan and alat prjuangn pncapaian merdeka.
.:Karena perbedaan tsb Hardjo Utomo mundur dr SH dan ijin kpd Eyang Suro utk mndirikan SH MUDA,tapi oleh Eyang Suro tidak diberi jawaban alias tidak direstui.Karena Eyang Suro mengtahui bhw di Pilangbango diadakn ltihan pencak silat,maka SH MUDA dicap oleh Eyang Suro sbg SH MERAH/SH KOMUNIS, SHM bersiasat mngbh nma mnjdi SH Pencak Sport Club(brgulir thn 1922).
Masalah terjadi dgn Belanda krn kt “PENCAK” tsb,akhirnya brgnti lagi mnjdi SH SPORT CLUB.
Thn 1942 atas inisiatip S.Soerengpati(tkoh Indonesia Muda),SH SPORT CLUB berganti mnjadi SH TERATE.
==================
FAKTA::::
Dari sini dapat dilihat bahwa antar SETIA HATI yang didirikan oleh Eyang Suro dengan SH TERATE adalah berbeda..
Mungkin dapt dktakan bermusuhan atau Penghianatan oleh murid ke Guru.
Jikalau ada yang memgatakan bhw Saudara2 SH TERATE adalah cucu atau saudara Eyang Suro, itu tidaklah benar.
Saudara tua sebenarnya adalah SH PANTI dan SH TUNAS MUDA WINONGO.
Hal itu terbukti bahwa Eyang Suro wafat thn 1944,sepeninggal beliau masih memiliki basis SETIA HATI di desa Winongo dgn murid2 beliau. Sedangkan tahun 1942 SH Jadi2an Hardjo utomo sudah ada di Pilangbango. Jadi dlm kurun waktu tsb tlh berdiri 2 perguruan:
1. SH asli Eyang Suro
2. SH pmbrontak Harjo utomo

))HUBUNGAN SH PANTI DENGAN SH TUNAS MUDA WINONGO((
+SH PANTI(sh surodiwiryan) adalah rumah Eyang Suro yg dahulu digunakan untuk menggembleng ilmu2 SH,Berpusat di daerah Panti,selatan rel kereta Winongo.
*** Sesepuh SH PANTI bapak KOESNI dan Pengasuh SH TUNAS MUDA bapak RDH SOEWARNO mengabdi pada Eyang Suro dari thn1939 dan hingga eyang meninggal, mereka belum dikecer. Akhirnya dikecer oleh murid Eyang Suro bernama Hadi Soebroto.
Perlu diketahui oleh kadang sh Terate,bahwa BapakRDH Suwarno bukanlah PENDIRI SH Tunas Muda Winongo, melainkan PENGASUH.

MENGAPA BERNAMA SH TUNAS MUDA DAN AKTIF TAHUN 1965?
-SETIA HATI Asli( bukan PSHT) sejak thn 1964 mngalami kemunduran dan tidak begitu aktif.
Dikarenakan berkurangnya pnrimaan murid baru, sebagian saudara SH sudah sepuh,bahkan meninggal.
Dikhwatirkan SH Asli akan mnglmi kpunahan,utk mnghindri hal tersbut, thn 1965 15 oct Bpk RDH Soewarno mngaktifkn kmbli kegiatan SETIA HATI.
Ini tentunya juga mndapat pngkuan dan persetujuan dari pihak SH PANTI,dapt dketahui bhwa SH PANTI mngijinkan pemakaian simbolnya pada SH Winongo ini.
Karena aktif dlm bntuk organisasi dan mndpt ijin notaris, dlm SHWINONGO disisipkan kata TUNAS MUDA,yang artinya SH yang akan bersinar kembali.
SH PANTI hingga sekarang masih ada dan seluruh organisasi penerimaan anggota,acara Suran Agung dan halal bihalal ditangguhkan kepada SETIA HATI TUNAS MUDA WINONGO MADIUN.

MENGAPA DALAM PENERIMAA SH TUNAS MUDA HARUS DILAKUKAN PENGESAHAN TERLEBI DAHULU??
-Dengan disahkan,seseorang akan resmi mnjdi Warga. Ilmu2 SH boleh diketahui hanya oleh warga dan dilarang mngjrkan kpd yg bkn warga.
Untuk pelajaran tngkt lnjut baik itu akan diikuti atau tdk oleh seorang warga,itu mrpkn ksdaran dr warga tsb. Karena SH tidak ada paksaan.

APA SEBAB ANGGOTA SH WINONGO TIDAK BEGITU BESAR DAN SEPOPULER SH TERATE?
-Hal ini karena siapapun yang akan menjadi warga SH TUNASMUDA WINONGO, maka diwajibkan untuk langung datang ke pusat d Madiun dan dikecer langsung, SH TUNAS MUDA tidak membuka cabang dimanapun.


Read More >>


Percakapan 1

مُحمَّد: صَباحُ الخَيرِ ياعُمَر.
عُمَر: صَباحُ النّورِ يا مُحمَّد.
مُحمَّد: هَل تَعرِفُ هذا التِّلميذ ؟
عُمَر: نَعَم أَعرِفُهُ . هذا أَحمَد.

مُحمَّد: هَل هُوَ تِلميذٌ جَديدٌ ؟
عُمَر: نَعَم هُوَ تِلميذٌ جَديدٌ.
مُحمَّد: مَتى جاءَ إِلى المَدرَسَة ؟
عُمَر: جاءَ إِلى المَدرَسَةِ قَبلَ شَهر.
مُحمَّد: هَل يَلعَبُ كُرَةَ القَدَم ؟
عُمَر: نَعَم هُوَلاعِب مُمتاز.

Artinya:
Muhammad     : Selamat pagi Umar.
Umar               : Selamat pagi Muhammad.
Muhammad     : Apa kau kenal murid ini?
Umar               : Ya, saya mengenalnya. dia Ahmad.
Muhammad     : Apakah dia murid baru?
Umar               : Ya, dia adalah murid baru.
Muhammad     : Kapan ia datang ke sekolah?
Umar               : Ia datang ke sekolah bulan lalu.
Muhammad     : Apakah dia bermain sepak bola?
Umar               : Ya, dia pemain yang baik.




Percakapan 2

دَخَلَ المُديرُ الصَّفَّ وَمَعَهُ مُدَرِّسٌ جَدِيدٌ . وَقَفَ التِّلاميذُ.
المُديرُ: السَّلاَمُ عَلَيكُم .
التِلامِيدُ: وَعَلَيكُمُ السَّلامُ .
المُديرُ: هَذَا مُدَرِّسُ اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ الجَدَيْدٌ ، إسمُهُ حَسَنٌ وَهُوَ سُعودِيٌّ . جاءَ مِن السُّعدِيَّةِ , وَهُوَ مُدَرِّسُ جَيِّدٌ ز.
خَرَجَ المُديرُ مِنَ الصَّفِّ وَجَلَسَ التَّلاميذُ عَلى الكراسي . قالَ المُدَرِّسُ: الُلّغَةُ العَرَبِيَّةُ اَربَعُ حِصَصٍ في الأُسْبُوْعِ وَحِصَّةُ اليَومِ قِراءَةٌ .

Artinya:
Masuklah kepala sekolah kedalam kelas bersama guru baru. Dan murid diam.
Kepala sekolah            : Assalamu’alaikum
Para siswa                   : Wa’alaikumsalam.
Kepala sekolah            : Ini guru bahasa Arab yang baru, namanya Hasan,
Ia berkewarganegaraan Saudi. Datang dari Saudi, dan dia guru yang baik.
Kepala sekolah keluar dari kelas dan para siswa duduk di kursi.      
Guru berkata               : Bahasa Arab ada empat pertemuan dalam seminggu dan
pertemuan hari ini adalah membaca.




Percakapan 3

يُوسف: مِن أَيْنَ اَنْتَ قَادِمٌ .
إسما عيل: أَنَا قًادِمٌ مِن تُرْكِيَا وَأَنْتَ ؟
يُوسف: أَنَا قًادِمٌ مِن اِنْدُوْنِسِيَا .
إسما عيل: وَإِلَى أَيْنَ أَنْتَ مُسَافِيْرٌ؟
يُوسف:انا مُسافيرإِلَى مكة وَاَنتَ ؟
إسما عيل: انا مُسَافِيْرٌ إِلَى مَكَّةَ أَيْضًا .
يُوسف: لِمَاذَا أَنْتَ مُسَافِير اِلَى مَكَّةً ؟
إسما عيل: أَنَا مُسَافِيْرً لِلْعُمْرَةِ وَاَنتَ ؟
يُوسف: أَنَا مُسَافِيْرُ لِلعُمرة ايضًا.
إسما عيل: كَمْ يَوْمًا سَتَبقَي فِي مَكَّةً ؟
يُوسف: سَأَبقَى عشَرةَ أَيامً تَقريبًا.
إسما عيل: وَأَنَا سَأَبقَى ثَمَانِيَةَ أَيَامً تَقريبًا .

Artinya:
Yusuf  : Dari mana kamu berasal?
Ismail  : saya berasal dari Turki. Dan kamu?
Yusuf  : Saya berasal dari Indonesia.
Ismail  : Dan kemana kamu akan pergi?
Yusuf  : Saya akan pergi ke Mekkah, dan kamu?
Ismail  : Saya akan pergi ke Mekah juga.
Yusuf  : Untuk apa kamu pergi ke Mekkah?
Ismail  : Saya pergi untuk umroh, dan kamu?
Yusuf  : Saya pergi untuk umroh juga.
Ismail  : Berapa hari kamu sampai di Mekkah?
Yusuf  : Saya sampai kurang lebih 10 hari.
Ismail  : Dan saya sampai kurang lebih 8 hari.



Teks 1

أَحمَدُ مِن ماليزيا وَهُوَ مُسافِرٌ إِلى مَكَّةَ المُكَرَّمَةِ لِلعُمرَةِ . وَصَلَ أَحمَد مُبَكِّرًا إِلى المَطارِ . الطِّا ئِرَةُ مُتَأَخِّرَةٌ . ذَهَبَ أَحْمَدَ إِلَى اِسْتِرَاحَةِ المَطَارِ وَجَلَسَ يَنْتَظِرُ الطَائِرَةَ القَادِمَةِ مِنْ جَدَّةِ .
وَصَلَتُ الطَّائِرَةِ الآنَ , اِرْتَدَى أَحْمَدَ مَلَابِسَ الإِحْرَامِ وَأَسْرَعَ إِلَى الطَّائِرَةِ . رَكِبَ أَحْمَدَ الطَّا ئِرَةَ . وَجَلَسَ بِالقُرْبِ مِنَ النِّافِذَةِ ثُمَّ فَتَحَ المُصحَفَ لِيَقرَأَ القُرآنَ الكَرِيم .
الطِّائَِرَةُ تََطيرُ الآنَ فَوقَ مَطارِ جَدَّة ثُمَّ تَهِبتُ بِسلامٍ , يَنزِلُ أَحمَدُ مِنَ الطَّائِرَةِ ثُمَّ يَحمِلُ حَقِيبَتَهُ وَيُسرِعُ إِلى صَّالَةِ المَطَارِ .

Artinya:
Ahmad dari Malaysia dan dia pergi ke Mekah untuk umroh. Ahmad tiba pagi-pagi di bandara. Pesawat terlambat. Ahmad pergi ke tempat peristirahatan di bandara dan dia duduk menunggu penerbangan berikutnya dari Jeddah.
Tibalah pesawat sekarang, Ahmad mengenakan pakaian ihram dan langsung naik pesawat, Ahmad naik pesawat dan duduk dekat jendela kemudian membuka mushaf untuk membaca Al-Qur’an.
Sekarang pesawat terbang diatas Jeddah kemudian mendarat dengan selamat, Ahmad keluar dari pesawat kemudian membawa tasnya dan bergegas ke tempat barang di Bandara.




Percakapan 4

عُمَرَ: مَسَاءُ الخَيْرً .
أَحْمَدْ: مَسَاءُ النّور .
عُمَر: لِمَنْ هَذِهِ الصَّوَرَةَ ؟
أَحْمَدْ: هَذِهِ الصّورَةُ لِعائِلَتِي .
عُمَر: مَنْ هَذَا ؟
أَحْمَدْ: هَذَا وَالِدِي .
عُمَرَ: مَاذَا يَفْعَل ؟
أحْمَدْ: هُوَ يَغْسِلُ السَّيّارَةٌ .
عُمَرَ: وَمَنْ هَذِهِ ؟
أَحْمَدْ: هَذِهِ وَالِدَتِي.
عُمَرَ: مَاذَا تَفْعَل ؟
أَحْمَدْ: هِيَ تُنَظِّفُ الحَدِيْقَةٌ.
عُمَر: وَمَنْ الَّذِيْ يَتَنَاوَلُ القَهْوَة ؟
أَحمَد: هذا جَدّي.
عُمَرَ: وَمَن الَّتي تُشَاهِدُ التِّلفزيون ؟
أَحْمَدْ: هَذِهِ جَدَّتِي.


Artinya:
Umar   : Selamat malam.
Ahmad            : Selamat malam.
Umar   : Siapa yang ada di foto ini?
Ahmad            : Ini foto keluargaku.
Umar   : Siapa ini?
Ahmad            : Ini ayahku.
Umar   : Apa yang dia lakukan?
Ahmad            : Dia sedang mencuci mobil.
Umar   : Dan siapa ini?
Ahmad            : Ini ibuku.
Umar   : Apa yang dia lakukan?
Ahmad            : Ia sedang membersihkan kebun.
Umar   : Dan siapa yang meminum kopi?
Ahmad            : Ini kakekku.
Umar   : Dan siapa yang sedang menonton TV?
Ahmad            : Ini nenekku.




Teks 2

تَسكُنُ عائِلَةُ أَحمَدَ في بَيتٍ كَبيرٍ ، وَهِيَ عائِلَةٌ نَشيطَةٌ تَعمَلُ كَثيرًا . هَذَا والِدُ أَحمَد
 في الحَديقَةِ يَغسِلُ السَّيَارَة ، وَهَذِهِ وَالدَتُهُ في المَطًبَخِ تُعِدُّ طَعَامَ الغَداءِ ، وَهَذِه
أُختتُهُ في غُرفَةِ الطَّعامِ وَهِيَ تُنَظَّفُ المائِدَةَ ، وَهَذَا جَدُّهُ في غُرفَةِ الجُلسِ وَهُوَ
يَجلِسُ خَلفَ الطّاوِلَةِ يَستَمِعُ إِلَى الرّاديو ، وَهَذِهِ جَدَّتُهُ في الحَمَّامِ وَهِيَ تَغسِلُ المَلابِسَ ، وَهَذَا أَحمَدُ في غُرفَةِ المَكتَبَةِ وَهُوَ يَقرَأ
في الظُّهرِ تُصَلِّي العَائِلَةُ ثُمَّ تَجلِسُ حَولَ المائِدَةِ وَتَتَنَاوَلُ الغَدَاء .

Artinya:
Keluarga Ahmad tinggal di sebuah rumah besar, sebuah keluarga yang rajin bekerja. Ini ayahAhmad di taman sedang mencuci mobil, dan ini ibunya di dapur sedang memasak makan siang,dan ini adik perempuannya di ruang makan dan ia sedang membersihkan meja, dan ini kakeknya di ruang tamu dan dia duduk di belakang meja untuk mendengarkan radio, dan ini neneknya di kamar mandi sedang mencuci pakaian, dan Ahmad di perpustakaan, dan dia sedang membaca.
Pada siang hari keluarga shalat dan kemudian duduk di meja makan dan makan siang.




Percakapan 5

الأبّ: مَتَى وَصَلَ الأَ وْلَادُ مِنَ المَدرَسَةِ ؟
الأمّ: وَصَلَ الأَوْلَادُ قَبلَ قَلِيْلُ .
الأبّ: أَينَ هُمْ الآنَ؟
الأمّ: هُمْ الآنَ فِي حَدِيْقَةِ المَترِلِ .
الأبّ: مَاذَا يَعْمَلُ حَسَن ؟
الأمّ: هُوَ يَقْرَأُ فِي كِتَابِ اللغَةُ العَرَبِيّةِ .
الأبّ: وَمَاذَا يَعْمَلُ عَادِل ؟
الأمّ: هُوَ يَسْقِي أَشْجَارَ الحَدِيْقَةِ .
الأبّ: وَمَاذَا تَعْمَلُ فَاطِمَةِ ؟
الأمّ: هِيَ تَكْتُبُ رِسَالَةً إِلَى خَالَتِهَا .
الأبّ: قَولِي لَهُمْ: الغَداءُ جَاهِز .

Artinya:
Ayah   : Kapan anak-anak tiba dari sekolah?
Ibu       : Anak-anak baru saja sampai.
Ayah   : Dimana mereka sekarang?
 Ibu      : Mereka sekarang di taman rumah.
Ayah   : apa yang Hasan kerjakan?
Ibu       : Dia sedang membaca buku Bahasa Arab.
Ayah   : dan apa yang sedang ‘Adil kerjakan?
 Ibu      : Dia sedang menyiram pohon
Ayah   : Dan apa yang sedang Fatimah kerjakan?
Ibu       : Dia sedang menulis surat kepada Bibinya (dari pihak ibu).
Ayah   : berkata kepada semuanya: Makan siang sudah siap.




Teks 3

فِي بَيْتِ عُمَرَ حَدِيْقَةٌ وَاسِعَةٌ . فِي الحَدِيْقَةِ أَشْجَارٌ كَثِيْرَةٌ وَزُهُوْرٌ جَمِيْلَةٌ . هَذِهِ أَشْجَارُ البُرتُقَالِ وَتِلْكَ أَشْجَارُ التَّفَاحِ ، وَهُنَــــــــا مَسْبَحٌ صَغِيْرٌ وَهُنــَـاكَ مَلْعَبٌ كَبِيْرٌ .
تَجْلِسُ العَائِلَةُ فِي الحَدِيْقَةِ ، الأَبُ يَسْبَحُ فِي المَسْبَحِ وَالأُمُّ تَقْرَأُ بَعْضَ الصُّحُفِ وَالمَجَلَّاتِ ، وَعُمَرُ يُرَاجِعُ دُرُوْسَهُ وَفَاطِمَةُ تَكْتُبُ الوَاجِبَ المَتْرِليَّ .
فِي المَسَاءِ تَجْلِسُ العَائِلَةُ فِي غُرْفَةِ الجُلُوْسِ ، تُشَاهِدُ التِّلِفِزِيُوْنَ ثُمَّ تَذْهَبُ إِلَى غُرْفَةِ الطَّعَامِ وَتَتَنَاوَلُ العَشاء .

Artinya:
Di rumah Umar ada taman yang luas. Di Taman ada pohon-pohon yang banyak dan bunga-bunga yang indah. Ini pohon jeruk dan itu pohon apel, dan disini ada kolam kecil dan disana ada tempat bermain yang besar.
Keluarga duduk di taman, Ayah berenang di kolam dan Ibu membaca beberapa koran dan majalah, dan Umar sedang belajar dan Fatimah sedang menulis pekerjaan rumah.
Di malam hari keluarga duduk di ruang tamu, menonton televisi kemudian pergi ke ruang makan untuk makan malam.




Percakapan 6

المُدِيْرُ: مَا اِسْمُكَ؟
التِّلميد: اِسْمِيْ صَا لٍح .
المُدير: كَمْ سَنَةً عُمْرُكَ؟
التِّلميد: عُمُرِيْ خَمْسَ عَشَرَةَ سَنَةً .
المُدير: أَيْنَ تَسْكُنُ؟
التِّلميد: أَسكُنُ فِيْ الرِّيَاض .
المُدير: فِي أَيِّ شَارْعِ تَسْكُنُ؟
التِّلميد: أَسْكُنُ فِي شَارْعِ الجَامِعَةِ .
المُدِير: فِي أَيِّ حَيِّ تَسْكُنُ؟
التِّلمِيد: أَسْكُنُ فِي حَيِّ العِمَارَاتِ .
المُدِير: مَا اِسْمُ العَمَارَةِ الَّتِي تَسْكُنُ فِيْهَا؟
التِّلميد: اِسْمُهَا عَمَارَةُ السَّلَام .

Artinya:
Kepala sekolah            : Siapa namamu?
Murid                          : Nama saya Sholih
Kepala sekolah            : Berapa umurmu?
Murid                          : Umurku 15 tahun.
Kepala sekolah            : Dimana kamu tinggal?
Murid                          : Saya tinggal di Riyadh.
Kepala sekolah            : Di jalan apa kamu tinggal?
Murid                          : Saya tinggal di Jalan Al-Jamiah.
Kepala sekolah            : Di komplek yang mana kamu tinggal?
 Murid                         : Saya tinggal si komplek perhotelan.
Kepala sekolah            : Apa nama hotel tempat kamu tinggal?
Murid                          : Namanya Hotel As-Salam.


Teks 4

مُحَمَّدٌ طَالِبٌ فِي المَدْرَسَةِ الثَّانَوِيَّةِ ، عُمُرْهُ تِسْعَ عَشْرَةَ سَنَةً وَهُوَ يَسْكُنُ فِي بَيْتٍ جَمِيْلٍ فِي حِي المَطَارِ ، فِي شَارِعِ القُدْسِ . قَالَ مُحَمَّدٌ: يَا وَلِدِيْ لَا أَسْتَطِيْعُ النَّوْمَ وَلَا أَسْتَطِيْعُ القِرَاءَةَ . صَوْتُ الطَّائِرَاتٍ مُزْعِجٌ . لِمَاذَا لَا نَنْتَقِلُ إِلَى بَيْتٍ جَدِيْدٍ ؟
قَالَ وَالِدُهُ: اِصبِر يَا وَلَدِي ، هَذِهِ آخِرُ سَنَةً لِلْمَطَارِ القَدِيْمٍ . قَالَ مُحَمَّدٌ: وَهَل المَطَارُ الجَدِيْدُ دَاخِلَ المَدِيْنَةَ أَيْضًا ؟
قَالَ وَالِدُهُ: لَا ، المَطَارِ الجَدِيْدُ خَارِجَ المَدِيْنَةِ . اِبْتَسَمَ مُحَمَّدٌ ثُمَّ تَنَاوَلُ كِتَابَهُ .

Artinya:
Muhammad siswa SMA, umurnya 19 tahun dan ia tinggal di rumah yang bagus di sekitar bandara, di Jl. Al-Kudus. Muhammad berkata : wahai ayahku, aku tidak bisa tidur dan aku tidak bisa membaca. Suara pesawat mengganggu. Kenapa kita tidak pindah ke rumah yang baru?
Ayahnya berkata : bersabarlah anakku, ini tahun terakhir untuk bandara yang lama. Muhammad berkata : Dan apakah bandara yang baru masuk kota juga?
Ayahnya berkata : Tidak, bandara yang baru di luar kota. Muhammad tersenyum kemudian mengambil bukunya.




Teks 5

خَرَجً مُحَمَّدٌ مِنَ البَيْتِ . رَكِبُ الحَافِلَةَ ثُمَّ نَزَلَ أَمَامَ المَدْرَسَةِ . وَصَلَ مُحَمّدٌ مُبَكِّرًا إِلَى المَدْرَسَةِ . ذَهَبَ إِلَى المَكْتَبَةِ وَجَلَسَ عَلَى الكُرَسِيِّ ثُمَّ تَنَاوَلُ كِتَابَ اللُغَةِ العَرَبِيَّةِ، قَرَأَ مُحَمَّدُ بَعْضَ الصُّحُفِ ثُمَّ حَمَلَ حَقِيْبَتَهُ وَذَهَبَ إِلَى الصَّفِّ .

Artinya:
Muhammad keluar dari rumah. Ia naik bis kemudian turun di depan Sekolah. Muhammad sampai pagi-pagi di sekolah. Dia pergi ke perpustakaan dan duduk diatas kursi kemudian membaca buku Bahasa Arab, Muhammad membaca beberapa surat kabar kemudian mengambil tasnya dan pergi ke kelas.




Percakapan 7

مُحَمَّدْ: هَلْ هَذِهِ حَقِيْبَتُكَؤصس ؟
عُمَرَ: نَعَمْ هَذِهِ حَقِيْبَتِي .
مُحُمَّدْ: هَلْ أَنْتَ مُتَأَكِّدٌ ؟
عُمَرْ: نَعَمْ أَنَا مُتَأَكِّدٌ ، لِمَاذَا ؟
مَحَمَّدْ: هَذِهِ حَقِيْبَتِي أَنَا .
عُمَرْ: هَلْ حَقِيْبَتُكَ سَوْدَاءْ ؟
مُحَمَّدْ: نَعَمْ حَقِيْبَتِي سَوْدَاءْ .
عُمَرْ: مَاذَا فِي حَقِيْبَتُكَ ؟
مُحَمَّدْ: فِي حَقِيْبَتِي كُتُبٌ كَثِيْرًا
عُمَرْ: تَفَضَّلْ ، اُنْظُرْ . هَلْ هَذِهِ حَقِيْبَتُكَ ؟
مُحَمَّدْ: مَعْذِرَةً هَذِهِ لَيْسَتَ حَقِيْبَتِي ، هِيَ مِثْلُهَا فِي اللَّوْنِ فَقَطْ .

Artinya:
Muhammad     : Apakah ini tasmu?
 Umar              : Ya, ini tasku.
Muhammad     : Apakah kamu yakin?
Umar               : Ya, aku yakin. Kenapa?
Muhammad     : Ini tasku.
Umar               : Apakah tasmu berwarna hitam?
Muhammad     : Ya, tasku berwarna hitam.
Umar               : Apa yang ada didalam tasmu?
Muhammad     : Di dalam tasku ada buku-buku.
Umar               : Silahkan lihatlah, apa ini tasmu?
Muhammad     : Maaf, ini bukan tasku, ini hanya mirip saja warnanya.




Teks 6

دَخَلَ إِبْرَاهِيْمُ المَـــــكْتَبَةَ ، قَرَأَ قَلِيْلًا ثُمَّ خَزَجَ . بَحَثَ إِبْرَاهِيْمُ عَنْ حَقِيْبَتِهِ الخَضْرَاءِ خَارَجَ المَـــــكْتَبَةِ . مَا وَجَدَ إِبْرَاهِيْمُ الحَقِيْبَةَ . شَاهَدَ إِبْرَاهِيْمُ صَدِيْقَهُ أَحْمَدَ ، هُوَ يَحْمِلُ حَقِيْبَةً خَضَرَاءَ . سَأَلَ إِبْرَاهِيْمُ أَحْمَدَ: لِمَاذَا أَخْذَتَ حَقِيْبَتِي ؟ أَجَابَ أَحْمَدُ: هَذِهِ حَقِيْبَتِي أَنَا ، ثُمَّ فَتَحَ الحَقِيْبَةَ وَقَالَ لَإِبْرَاهِيْمُ: أُنْظُرْ دَاخَلَ الحَقِيْبَةِ ، هَذِهِ مَلَابِسِي ، ثُمَّ أَغْلَقَ الحَقِيْبَةَ . تَعَجَّبَ إِبْرَاهِيْمُ ، هَذِهِ الحَقِيْبَةُ تُشَبِهُ حَقِيْبَةُ ، ثُمَّ اَعْتَذَرَ وَقَالَ لِأَحْمَدَ: عَفْوًا هَذِهِ لَيْسَتَ حَقِيْبَتِي ، فِي حَقِيْبَتِي كُتُبٌ وَدَفَاتِرَ وَأَقْلَامِ . قَالَ لَهُ أَحْمَدَ: رُبَّمَا تَجِدُ حَقِيْبَتَكَ فِي المَــــكْتَبَةِ .
نَسْيَ إِبْرَاهِيْمُ مَكَانَ حَقِيْبَتِهِ . هَلْ هِيَ فِي الصَّفِّ ؟ هَلْ هِيَ فِي المَلْعَبِ ؟ .
تَذَ كَّرَ إِبْرَاهِيْمُ أَخِيْرًا مَكَانَ الخَقِيْبَةِ. نَعَمْ . هِيَ فِي البَيْتِ .

Artinya:
Ibrahim masuk ke perpustakaan, Ia membaca sebentar kemudian keluar. Ibrahim mencari tas hijaunya keluar perpustakaan. Ibrahim tidak membawa tasnya. Ibrahim melihat sahabatnya Ahmad, Ia membawa tas hijau. Ibrahim bertanya: Untuk apa kamu membawa tas saya? Ahmad menjawab:  ini tas milik saya, kemudian ia membuka tas dan berkata kepada Ibrahim: Lihatlah yang ada di dalam tas, ini pakaian saya kemudian ia menutup tas. Ibrahim kaget, tas ini seperti tas miliknya, Ia kemudian meminta maaf dan berkata kepada Ahmad: Maaf, ini bukan tas saya, di dalam tas saya ada buku-buku, buku tulis dan beberapa ballpoint. Ahmad berkata kepadanya : Sepertinya kamu bisa menemukan tasmu di perpustakaan.
Ibrahim lupa tempat menyimpan tasnya. Apakah ia di kelas? Apakah ia di tempat bermain? Ibrahim mengingat tempat terakhir menyimpan tas nya. Ya itu di rumah.




Percakapan 8

جَالِدْ: هَلْ أَنْتَ مُدَرِّسٌ ؟
حَسَنْ: لَا , أَنَا طَا لِبٌ .
خَالِدْ: أَيْنَ تَدْرُسُ ؟
حَسَنْ: أَدْرُسُ فِي الجَامِعَةِ اْللإِسْلَامِيَّةِ .
خَالِدْ: مَاذَاتَدْرُسُ ؟
حَسَنْ: أَدْرُسُ اللُّغَةُ العَرَبِيَّة .
خَالِدْ: هَلْ تَتَحَدَّثُ العَرَبِيَّةَ جَيِّدًا ؟
حَسَنْ: نَعَمْ , أَتَحَدَّثُ العَرَبِيَّةَ جَيِّدًا .
خَالِدْ: لِمَاذَا تَدْرُسُ العَرَبِيَّةِ ؟
حسن: أَدْرُسُ العَرَبِيَّةِ لِأَفْهَمَ القُرْآن .

Artinya:
Khalid : Apakah kamu seorang guru?
Hasan  : Bukan, saya seorang mahasiswa.
Khalid : Dimana kamu belajar?
Hasan  : Saya belajar di Universitas Islam.
Khalid : Apa yang kamu pelajari?
Hasan  : Saya belajar Bahasa Arab.
Khalid : Apakah kamu bicara Bahasa Arab dengan baik?
Hasan  : Ya, saya bicara bahasa Arab dengan baik.
Khalid : Untuk apa kamu belajar Bahasa Arab?
Hasan  : Saya belajar Bahasa Arab untuk memahami Al-Qur’an.




Teks 7

حَسَن طالِبٌ أَندونيسيٌّ ، يَدرُسُ في الخامِعَةِ لِإسلامِيَّةِ بِالمَدينَةِ المُنَوَّرَةِ ، سافَر حَسَنٌ إِلي السُعوديَّةِ قَبلَ ثلاثِ سَنواتٍ لِيدرُسَ اللُّغَةَ العَرَبِيَّةَ والإِاسلام .
حَسَنٌّ يَتَحَدَثُ الآن العَرَبِيَّةُ جَيِّداً وَيَحفَظُ القُرآنَ الكَريمَ وَيَفهَمُ أَحاديثَ الرَّسولِ وَيَقرأالكُتُبَ العَرَبِيَّةَ ، وَهُوَيَكتُبُ الرَّسائِالَ إلى أَصدِ قائِهِ بِاللُّغَةِ العَرَبِيَّة أَيضاً ، وَهُوَ يَقولُ لَهُم: العَرَبِيَّةُ الآنَ لُغَةٌ مُهِمَّةٌ في العالم ، وَهيَ لُغَةُ القُرآنِ الكَريمِ وَالإسلامِ .
سيَرَجِعُ حَسَنٌ إِلى بَلَدِهِ بَعدَ سَنَةٍ لِيُدَرِّسَ اللُّغَةَ العَرَبِيَّةٌ وَالإِسْلَام هُنَا كَ .

Artinya:
Hasan mahasiswa dari Indonesia, Ia belajar di Universitas Islam di Madinah. Hasan pergi ke Saudi sebelum 3 tahun untuk mempelajari Bahasa Arab dan Islam.
Sekarang Hasan berbicara Bahasa Arab dengan baik, menghafal Al-Qur’an, dan memahami hadits-hadits Rasul dan membaca buku-buku Arab, dan dia menulis banyak surat untuk teman-temannya dengan Bahasa Arab juga, dan ia berbicara kepada mereka:
Arab sekarang menjadi bahasa penting di dunia,  dan menjadi bahasa Al-Qur’an dan islam.
Hasan bermaksud kembali ke negaranya setelah setahun untuk mengajarkan Bahasa Arab dan Islam disana.




Percakapan 9

حَسَن: هَل تَسكُنُ بَعيداً عَن المَدرَسَةِ ؟
أَحمد: نَعَم أَ سُكُن بَعيداً عَن المَدرَسَةِ وَأَنتَ ؟
حَسَن: أَنا أَسكُنُ قَريباً مِن المَدرَسَةِ .
أَحمَد: كَيفَ تَدهَبُ إِلى المَدرَسَةِ ؟
حَسَن: أَذهبُ ما شياًوَأنتَ ؟
أَحمَد: أَناأَذهَبُ بِالحافِلَةٌ .
حَسَن: في كَم ساعَةٍ تَصِلُ إِلى المَدرَسَةِ ؟
أحمَد: أَصِلُ في نِصفِ ساعَةٍ وَأَنتَ ؟
حسن: ،أناأصل في عشردقائق .
أحمد: أحياناالحافلة تتأخركثيراً .
حسن: لِماذا لا تَشتَري دَرَاجَة ؟
أحمد: الطَّريقُ مُزدَحِمَةٌ دائِماً وَلااأَستَطيعُ قِيادَةَ الدَّراخَةِ .

Artinya:
Hasan  : Apakah kamu tinggal jauh ke Sekolah?
Ahmad            : Ya, saya tinggal jauh ke Sekolah dan kamu?
Hasan  : Saya tinggal dekat dari sekolah.
Ahmad            : Bagaimana kamu pergi ke sekolah?
Hasan  : Saya berjalan kaki dan kamu?
Ahmad            : Saya pergi dengan kereta.
Hasan  : Pada jam berapa kamu sampai ke sekolah?
Ahmad            : Saya sampai dalam setengah jam dan kamu?
Hasan  : Saya sampai 10 menit yang lalu.
Ahmad            : Kadang-kadang bus jauh tertunda
Hasan  : Kenapa kamu tidak membeli sepeda saja?
Ahmad            : Jalan selalu macet dan tidak bisa dilalui sepeda.


Teks 8

مَحَمد يسكُنُ بَعيداًعَنِ المَدرَسَةِ وَهُوَ يَصِلُ دائِماً مُتَاًخَّراًإلىا لمَدرَسَةِ . قالَ مُحَمَّدٌ: ياوالِدي أَحتااجُ إِلى دَرَّاجَةٍ . قالَ والِدُهْ: حَسَناً سَأَ شتَري لَكَ درّاجَةً جَميلَة .
ذَهَبَ مُحَمَّدٌ إِلَى السُّوق مَعَ والِدِهِ . وَقَفَ مُحَمدأَمامَ مَعرضِ الدَّرّاجاتِ . هَذِهِ درّاجَةٌ كَبيرَةٌ وتِلكَ درّاجَةٌ صَغيرَةٌ وهٌنادَرّاجَةٌ خَضراءُ وهُناكَ دَرّاجَةٌ حَمراء
قَالَ مُحمدً لِلبائِع: أُرِيدُ تِلكَ الدَّرّاجَةَ الحمراء . أَحضَرَ البائِعُ الدَّرّاجة وقالَ لِمُحمد . تَفَضَّل .
ركِبَ مُحمد الدَّراخَةَ ثُمَّ قالَ لِوالِدِهِ: هَذِهِ دَرّاجَةٌ سَريعَةٌ ياوالِدي . قالَ والِدُهُ:حَقًّاهَذِهِ دَرّاجَةٌ سَريعَةٌ وَخَميلَةٌ . قالَ مُحمدً: ياوالِدي سَأَصِلُ إلى المَدرَسَةِ دائِماًمُبَكَّراً .

Artinya:
Muhammad tinggal jauh dari sekolah dan ia sampai terakhir sendirian ke sekolah. Muhammad berkata: Wahai ayahku, saya memerlukan sepeda. Ayahnya berkata: Baik saya akan membelikanmu sepeda yang bagus.
Muhammad bersama Ayahnya pergi ke pasar, Muhammad berhenti di depan toko sepeda. Ini sepeda yang besar dan itu sepeda yang kecil dan disini sepeda hijau dan disana sepeda merah.
Muhammad berkata kepada pedagang: Saya ingin sepeda yang merah itu. Pedagang sepeda menghampiri dan berkata kepada Muhammad, silahkan.
Muhammad menaiki sepeda dan berkata kepada ayahnya: Ini sepeda yang cepat ayah. Ayahnya berkata: Ini sepeda yang cepat dan bagus. Muhammad berkata: Wahai ayah, saya akan sampai ke sekolah paling awal.


Read More >>